IDRealita- Pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak (TK) tidak wajib membaca membaca, menulis, dan menghitung (calistung). Hal itu disampaikan oleh Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Raisa Henggar.

“Pendidikan anak usia dini rentang 0-6 tahun tidak diwajibkan bisa membaca, menulis, serta menghitung (Calistung) karena di usia itu fase bermain untuk pembentukan karakter dan pengembangan kemampuan kognitif atau kemampuan anak dapat berpikir, memahami, dan mengekspresikan hal-hal di sekitarnya,” katanya saat mengunjungi PAUD Tunas Saka di Kecamatan Wedarijaksa, dalam rangka sosialisasi konseling pendidikan kepada guru PAUD, Kamis (29/2/2024).

Kali ini Faisa yang datang didampingi jajaran dinas pendidikan berkesempatan melihat langsung sistem pendidikan yang dilaksanakan di PAUD Tunas Saka.

“Kami juga ingin mengetahui bahwa siswa-siswa di TK Tunas Saka di sini tidak mempelajari Calistung (Membaca, Menulis, dan Berhitung), sehingga semuanya sesuai dengan kurikulum yang ditentukan pemerintah,” kata Faisa.

“Kemudian kita juga pasang 6 landasan dasar. Penting sekali bagi para guru PAUD, untuk menyasar keenam landasan keterampilan tersebut dalam pembelajaran. Tidak hanya fokus pada membaca, menulis, dan berhitung tetapi juga harus lebih holistik”, imbuhnya.

Enam landasan tersebut, lanjut Faisa, yaitu mengetahui nilai-nilai agama dan budi pekerti, kemampuan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk aktif dalam lingkungan belajar,

Serta kematangan dalam melaksanakan kegiatan belajar, pengembangan kemampuan motorik dan belajar mandiri, dan makna pembelajaran yang menyenangkan dan positif bagi anak.

“Di sini kita juga bisa melihat bersama bahwa di TK ini anak-anak mampu belajar dan kemudian juga mempunyai rasa empati terhadap teman-temannya. Itu yang kita harapkan dari pembelajaran di masa transisi ini,” imbuhnya.

Faiza juga secara umum menilai pembelajaran berjalan baik, namun masih ada sebagian orang tua yang memarahi anaknya di rumah. (red)