IDRealita- Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pengguna angkutan umum pada Minggu, (7/4/2024) atau H-3 Lebaran mencapai 1.181.705 orang, merupakan angka tertinggi sepanjang musim Lebaran tahun ini. Data ini berasal dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kemenhub, Jakarta.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyatakan bahwa angkutan penyeberangan memiliki jumlah penumpang tertinggi pada H-3, dengan 367.031 penumpang, yang merupakan 31,06% dari total penumpang angkutan umum di
Di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, ada posko yang memantau banyak titik pergerakan penumpang dan kendaraan. Ini termasuk 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, 173 stasiun, 42 gerbang tol, dan 20 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek, yang dimonitor dari 9 titik pada tahun 2023 menjadi 11 titik pada tahun 2024.
Di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, ada posko yang memantau banyak titik pergerakan penumpang dan kendaraan. Ini termasuk 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, 173 stasiun, 42 gerbang tol, dan 20 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek, yang dimonitor dari 9 titik pada tahun 2023 menjadi 11 titik pada tahun 2024.
Jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-3 adalah sebagai berikut:
1. Angkutan jalan mengangkut 249.410 penumpang, naik 9,19% dari 228.414 penumpang tahun sebelumnya, dan naik 109,16% dari pergerakan normal harian.
2. Angkutan penyeberangan membawa 367.031 penumpang, naik 4,31% dari 351.853 penumpang tahun sebelumnya, dan naik 1.029,29% dari pergerakan normal harian.
3. Angkutan udara membawa 292.855 penumpang, peningkatan 5,11% dari periode yang sama tahun sebelumnya, 278.607 penumpang, dan peningkatan 63,83% dari pergerakan normal harian.
4. Angkutan laut membawa 93.793 penumpang, naik 7,17% dari 87.518 penumpang tahun sebelumnya, dan naik 74,08% dari pergerakan normal harian.
5. Angkutan kereta api membawa 178.616 penumpang, naik 9,94% dari 162.460 penumpang tahun sebelumnya, dan naik 13,23% dari pergerakan normal harian.
Pada H-3, jumlah mobil dan orang yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga mencapai 929.692 kendaraan dan 4.648.460 orang.
Angka ini meningkat 271,52% dibandingkan dengan periode normal harian pada 2024, namun mengalami penurunan sebesar 35,19% jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Jumlah mobil dan penumpang yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, namun mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode normal harian.
Jumlah mobil yang keluar sebanyak 654.546 kendaraan dan 3.272.730 orang, sedangkan mobil yang masuk sebanyak 275.146 kendaraan dan 1.375.730 orang. Jumlah mobil dan penumpang yang keluar dan masuk tersebut masing-masing mengalami penurunan 25,37% dan 50,63%.
Pada tahun 2024 ini, terjadi penurunan jumlah kendaraan dan orang yang menggunakan mobil untuk pergerakan melalui jalur arteri dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah kendaraan mengalami penurunan sebesar 6,26% dari 1.094.316 kendaraan menjadi 1.025.846 kendaraan. Sedangkan jumlah orang yang menggunakan mobil juga mengalami penurunan sebesar 6,26% dari 5.471.580 orang menjadi 5.129.230 orang.
Jumlah motor yang keluar dan masuk Jabodetabek mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode normal harian di tahun 2024. Namun, jika dibandingkan dengan tahun 2023, jumlahnya mengalami penurunan. Motor yang keluar sebanyak 1.794.599 kendaraan dan 3.589.198 orang, sementara motor yang masuk sebanyak 1.494.731 kendaraan dan 2.989.462 orang. Penurunan terjadi sebesar 10,23% untuk motor yang keluar dan 18,09% untuk motor yang masuk jika dibandingkan dengan tahun 2023.
“Dalam upaya untuk mengatasi kepadatan di Pelabuhan Merak, Korlantas POLRI telah melakukan sistem buka-tutup jalan dan pengalihan arus lalu lintas ke Pelabuhan Ciwandan”, ujarnya.
Di samping itu, gempa bumi dengan kekuatan 5,4 SR di Lampung tidak berpotensi tsunami, namun perlu koordinasi antara operator Bandar Udara, Airnav, dan Maskapai Penerbangan untuk mengantisipasi segala kemungkinan dari segi keselamatan dan operasional. (red).