ID Realita– Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bekerja sama dengan Microsoft Indonesia, Himpunan Bank Negara (Himbara), dan Telkom Indonesia telah menyelesaikan rangkaian GovAI Hackathon 2024.

Kompetisi penciptaan solusi inovatif yang terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia ini bertujuan untuk membuat terobosan artificial intelligence (AI), terutama generative AI di empat tema besar layanan pemerintahan.

Empat temabesaryangdikompetisikan tersebut yaitu pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak sekolah; pelayanan publik digital terintegrasi dan responsif; diplomasi ekonomi dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Mengenag (UMKM) untuk ekspor; serta pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. 

Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kemenkeu Agus Rofiudin, menyampaikan bahwa potensi pemanfaatan teknologi, khususnya AI di sektor pemerintahan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sangatlah besar.

Terlebih, Indonesia telah menapaki era digital dengan laju yang sangat pesat, dengan penetrasi internet yang mencapai 72% lebih.

”Itulah sebabnya kami menyelenggarakan GovAI Hackathon, untuk mengumpulkan ide inovatif berbasis AI dari para talenta terbaik di Indonesia yang dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas layanan publik,” kata Agus dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, (19/11/2024).

Selanjutnya, Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu Acep Somantri menyampaikan apresiasinya untuk para peserta GovAI Hackathon 2024 yang telah memberikan inspirasi ide peningkatan layanan pemerintahan berbasis teknologi generative AI.

“Ide dengan arsitektur teknologi yang lengkap dari para peserta menjadi bukti akan besarnya potensi AI di Indonesia. Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi akan mendorong kemajuan yang lebih besar dalam transformasi digital Indonesia, demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Direktur Sektor Publik Microsoft Indonesia, Maya Arvini lonjakan jumlah peserta tahun ini mengindikasikan cepatnya tingkat adopsi teknologi generative AI masyarakat Indonesia.

Kecepatan ini selaras dengan temuan Work Trend Index 2024 dari Microsoft dan LinkedIn, di mana 92% knowledge workers di Indonesia tercatat sudah menggunakan generative AI di tempat kerja. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka global (75%) dan Asia Pasifik (83%).

”Tidak hanya soal kecepatan, ide-ide yang ada di dalam proposal, berikut rekomendasi arsitektur teknologinya yang komprehensif, juga menujukkan solusi nyata dari berbagai isu kritikal di Indonesia. Berbagai ide tersebut akan menciptakan pilar kuat untuk mendukung perjalanan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.